CHAQIAL

Kumpulan Tulisan Ringan, Sahabat Saat Santai

Aspal Yang Dapat Memperbaiki Sendiri

Jakarta - Chaqial. Jalanan  penuh lubang dan jadi kubangaan air di saat turun hujan menjadi sebuah potret jalanan di Indonesia. Padahal belum lama jalanan  diperbaiki, apalagi di saat menjelang hari lebaran pasti disibukan dengan perbaikan jalan disana-sini.

Jalanan berlobang pastinya membuat semua orang menjadi sebal dan jengkel. Bukan saja menghambat laju perjalanan tetapi hal ini dapat membahayakan bagi pengguna jalan.  Untuk itu, sekelompok ilmuwan berusaha untuk mengeliminasi masalah ini dengan menciptakan aspal dan beton yang dapat memperbaiki dirinya sendiri.

Selama ini dalam pembangunan sebuah jalan, aspal yang paling umum digunakan untuk membuat jalanan. Bahan ini hanya perlu dihangatkan, diaduk, dan dituang. Ketika kering, bahan aspal menjadi jalanan keras yang berpori-pori dan dapat meredam suara.

Sayangnya, aspal yang berpori-pori tidak bertahan lama akibat beban dan tekanan dari kendaraan yang menciptakan retak dan lubang di jalanan.

Erik Schlangen, seorang ilmuwan materi di Delft University, Inggris, mengajukan satu solusi: mencampurkan fiber baja untuk membuat aspal menjadi konduktif.

Dengan demikian, aspal hanya perlu dipanaskan kembali menggunakan mesin induksi besar yang pada dasarnya adalah sebuah magnet raksasa untuk menutup kerusakan-kerusakan kecil.

Sejauh ini, aspal Schlangen telah diuji coba pada 12 jalan di Belanda, salah satunya bahkan telah digunakan oleh pengendara sejak tahun 2010, dan mereka semua masih berfungsi dengan baik hingga sekarang.

Namun, Schlangen berkata bahwa aspal biasa dapat bertahan hingga sepuluh tahun dan perbedaannya dengan aspal berisi fiber baja ini akan baru terlihat setelahnya.

Walaupun aspal tersebut diprediksi membutuhkan biaya 25 persen lebih mahal dibandingkan aspal biasa, tetapi jangka waktu pemakaiannya bisa dua kali lipat.

Menurut satu perkiraan, aspal ini dapat mengurangi pengeluaran Belanda hingga 90 juta euro atau sekitar Rp 1,3 triliun bila digunakan pada semua jalan yang ada di negara tersebut.

Selain menghemat biaya, Schlangen berkata bahwa mencampurkan baja pada aspal juga membuka kemungkinan untuk pengisian ulang baterai mobil elektrik.

“Memang ini masih awal, tetapi kita akan membuat beberapa percobaan di depan lampu merah, jadi Anda bisa mengisi ulang baterai selagi menunggu di jalan,” katanya.

Selain aspal, Schlangen juga berusaha untuk meningkatkan daya tahan beton. Walaupun bahan tersebut tergolong murah, tetapi beton sangat mudah retak.

Lalu, ketika Anda memasukkan kawat baja di dalamnya, air atau garam yang masuk melalui retak-retak yang ada membuat kawat di dalamnya korosi dan rapuh.

“Jika Anda ingin membuat beton yang dapat memperbaiki dirinya sendiri, maka kita harus mengisi keretakan ini agar tidak ada air atau garam yang masuk,” kata Schlangen.

Salah satu caranya adalah dengan memperkenalkan bakteria spesial ke dalam campuran beton. Bakteria tersebut akan hidup di dalamnya dan memproduksi kalsium karbonat yang membantu mengisi keretakkan.

Schlangen menambahkan, kita sudah tahu bahwa bakteria ini dapat hidup di alam selama 200 tahun. Saat, kita sedang menciptakan sebuah teknik untuk memasukkannya ke dalam konkrit dan bertahan hidup.

Sayangnya, uji coba untuk beton Schlangen masih terbatas. Sebab, kegagalannya akan jauh lebih merugikan daripada aspal. Namun, dia dan timnya telah mengaplikasikannya pada bangunan kecil, walaupun mereka masih mengutak-atik materi tersebut.

Lalu, walaupun regulasi beton di Eropa dan Amerika Serikat sangat ketat, tetapi negara-negara dengan regulasi yang lebih longar seperti China, Jepang, dan Korea telah mengekspresikan minat terhadap beton Schlangen.

Sumber: The Verge

Labels: edukasi

Thanks for reading Aspal Yang Dapat Memperbaiki Sendiri. Please share...!

0 Comment for "Aspal Yang Dapat Memperbaiki Sendiri"

Back To Top