CHAQIAL

Kumpulan Tulisan Ringan, Sahabat Saat Santai

Mengapa pria lebih pelupa dibandingkan wanita?

Ilustrasi gambar: google.com
Gejala mudah lupa sebaiknya tidak diabaikan, apalagi jika sering dan tidak hanya lupa pada satu hal saja. Sebab membiarkannya akan membuat “penyakit” lupa semakin parah. Perlu latihan khusus untuk membantu mengatasi “penyakit” lupa. Cara lainnya, dengan mengatur asupan gizi makanan sehari-hari guna menggiatkan fungsi otak.

Sebagian besar penduduk dunia diperkirakan 80 – 85 persen, mengandalkan otak kiri untuk melakukan kegiatan di sepanjang hidupnya. Sisanya, yang 15 – 20 persen adalah pengguna otak kanan. Mana yang lebih baik, pengguna otak kanan ataukah pengguna otak kiri? Belum ada kesimpulan yang meyakinkan mengenai hal tersebut, karena masing-masing berguna untuk kondisi dan situasi tertentu.

Namun, para ahli belakangan sepakat bahwa pengguna kedua belahan otak secara intensif sama pentingnya. Jadi, tidak, semata-mata mengandalkan otak kiri saja seperti yang dilakukan kebanyakan orang, tetapi juga memanfaatkan otak kanan: atau sebaliknya. Karena itu banyak perusahaan dalam tes calon karyawan kini menerapkan ujian IQ (Intelectual Quotient) untuk melihat kemampuan penggunaan otak kiri dan EQ (Emotional Quotient) untuk mengukur kekuatan otak kanan.

Pria lebih pelupa dibandingkan wanita
Mengapa terjadi lupa dan mengapa seseorang lebih sering lupa dibanding yang lain, walaupun usianya sebaya? Ingatan (memori) ibarat sebuah lemari arsip yang menyimpan banyak sekali data penting. Kecepatan kita menemukan kembali data yang kita perlukan bergantung pada beberapa hal, diantaranya sistem pengarsipan data, frekuensi pencarian data, nilai urgensi data.

Sistem pengarsipan data berkaitan dengan cara kita menerima informasi dan menyimpannya dalam ingatan. Menumpuk begitu saja informasi-informasi baru di atas informasi lama yang tidak pernah lagi dibuka dapat mempercepat munculnya “penyakit” lupa. Karena itu, penting mengenal kembali info-info lama, misalnya mencoba mengingat kembali seluruh kejadian setahun lewat atau mengevaluasi rencana-rencana yang tidak tercapai sepanjang tahun kemarin. Dengan cara ini, simpanan info lama maupun info baru akan sama segarnya dalam memori kita. 

Frekuensi pencarian data, yang berarti berapa sering kita menerima informasi dan menyimpannya dalam ingatan. Mengisi teka-teki silang, mendata ulang tanggal lahir para sahabat dengan mengandalkan ingatan, berlatih soal-soal ujian atau ulangan, memasak atau meracik jamu tanpa panduan buku resep, menarikan sebuah tarian dengan urutan gerakan baku, merupakan contoh  dari pencarian data.

Nilai urgensi (tingkat kepentingan) data menunjukkan persepsi kita terhadap sebuah informasi, apakah kita menganggapnya penting, biasa saja, atau hanya sampah. Penilaian seseorang terhadap penting tidaknya sebuah informasi, bisa berbeda dari satu orang ke orang lain. Kejadian ekstrim, yang sangat menyenangkan atau sangat tidak menyenangkan, umumnya lebih mudah diingat kembali.

Seiring bertambahnya usai, sebagian sel-sel otak akan mati atau mengerut (atrofi), sehingga mengurangi kemampuan fungsi otak. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universitas of Pennsylvania dan Henry Ford Healhty System AS, otak kiri pria ternyata lebih cepat mengalami kemunduran dibandingkan dengan wanita. Kecepatannya mencapai tiga kali kemunduran fungsi pada otak kiri wanita.

 Otak kiri berkaitan dengan kemampuan berpikir rasional, logis, analitis, berbicara, berbahasa, dan rasa bahagia. Fakta lainnya, pada wanita kehilangan fungsi otak kanan dan kiri seiring bertambahnya usia terjadi secara seimbang. Sedangkan pada pria, kematian sel-sel otak kirinya terjadi dua kali lebih banyak daripada sel-sel otak kanan. Jadi pria tampaknya memang berbakat memiliki sifat pelupa.

Disebutkan pula bahwa pria pun kehilangan lebih banyak sel-sel otak bagian permukaan otak. Sel-sel bagian permukaan ini berperan dalam kemampuan kognitif, seperti berpikir rasional, kemampuan mengkalkulasi, merencanakan, dan mengonsep. Pria pun kehilangan lebih banyak sel-sel otak bagian tengah otak, yang berfungsi untuk mengatur emosi dan kemampuan betahan hidup (survival).

Hal ini mungkin dapat menjelaskan mengapa daya ingat wanita tetap tajam dibandingkan dengan pria seiring dengan bertambahnya usia. Mungkin juga sekaligus mengungkapkan mengapa pria umumnya merasa tidak bahagia di hari tuanya. Sebab, bukankah belahan otak kiri sangat berkaitan dengan kemampuan mengelola kemampuan mengelola perasaan bahagia?.

Diduga percepatan kematian fungsi sel-sel otak pria ini sangat dipengaruhi oleh hormon. Beruntunglah para wanita, karena hormon mereka amat melindungi kesehatan dari kelangsungan fungsi sel-sel otaknya. Terapi sulih hormon (hormon replacement therapy) dapat membantu memperpanjang sel otak pria. Juga dengan aktif melakukan olahraga, senam otak (brain gym) dan mengonsumsi nutri yang dapat mendukung kesegaran sel-sel otak. (AR.Rahadian) 
Labels: edukasi

Thanks for reading Mengapa pria lebih pelupa dibandingkan wanita?. Please share...!

0 Comment for "Mengapa pria lebih pelupa dibandingkan wanita?"

Back To Top