![]() |
Ilustrasi: merdeka.com |
Stres sesungguhnya telah ada
sejak manusia ada. Adanya stres akan mendorong manusia agar mempu menaklukkan
alam dan tantangannya, sehingga mereka dapat meneruskan kehidupan. Di zaman
modern seperti ini, akankah kita menyerah pada hantaman stres? Sebaiknya tidak.
Sebab, kita bisa mengendalikan stres dan mencegah depresi melalui, pengaturan
asupan nutrisi secara tepat.
Tidak seperti luka, gangguan
stres dan depresi tidak teramati secara fisik. Kita mengetahui bahwa seseorang
mengidap stres atau depresi dari gejala-gejalanya. Tidak sedikit penderita
stres yang menutupi penderitaannya sehingga stres makin menggunung dan
berkembang menjadi stre berat alias deperesi. Obat-obatan anti-stres dan
anti-depresi memang dapat membantu, setidaknya untuk sementara, namun efek
sampinganya juga ada. Kegelisahan, mengantuk, tubuh lemas adalah efek samping
yang sering dikeluhkan pengguna obat-obatan anti-stres dan anti-depresi.
Para peneliti AS menangkap
adanya fakta yang menarik yang terjadi di kalangan penduduk Asia. Dibandingkan penduduk
Barat, angka prevelansi penderita stres dan depresi di Asia jauh lebih rendah. Majalah
Newsweek pernah mengungkapkan hasil penelitian tim US National Institute of
Health (Lembaga Kesehatan Nasional AS). Salah satu faktor yang sangat menunjang
kondisi tersebut adalah kebiasaan penduduk Asia mengonsumsi olahan kedelai,
seperti tempe, tahu, taoco, dan susu kedelai.
Zat aktif genestein yang
banyak terkandung dalam kedelai mampu meningktkan aktivitas dopamin dan zat
penghantar saraf dalam otak kita. Berdasarkan hal tersebut, para peneliti
melakukan riset dengan memberikan suplemen genistein-zat aktif dalam kedelai –
kepada para pengidap depresi. Aktivitas meredakan stres ini juga dimiliki
kedelai berupa kandungan asam lemak omega-3.
Sperti halnya di Asia, para
peneliti juga menemukan pengidap stres di Finlandia tergolong rendah. Yang ini
ternyata disebabkan oleh seringnya penduduk menyantap ikan tuna,terutama ikan
laut dalam seperti salmon yang kaya asam lemak omega-3. Menyantap ikan
sekurang-kurangnya dua kali seminggu menurunkan risiko depresi 50 persen. Mengapa
asupan lemak sangat berpengaruh? Menurut para peneliti, karena 60 persen komponen
massa otak adalah lemak. Dengan demikian, setiap asupan lemak akansangat
berpengaruh terhadap kinerja otak.
Labels:
kesehatan
Thanks for reading Stres Dan Depresi. Please share...!
0 Comment for "Stres Dan Depresi"