![]() |
Ilustrasi:google.com |
Terbukti sebuah terobosan Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK)
yang diluncurkan pemerintah pada 22 Februari lalu mulai mendapat perhatian
investor, dan mengundang ketertarikan dua puluh lima perusahaan asal Korea
Selatan untuk menjajaki peluang dalam memanfaatkan fasilitas KLIK. Badan
Koordinasi Penanaman Modal melalui perwakilannya di Korea Selatan memfasilitasi
investor asal negeri Ginseng tersebut bertemu pengelola salah satu kawasan
industri yang termasuk dalam 14 kawasan industri yang ditetapkan oleh
pemerintah melaksanakan kemudahan investasi langsung konstruksi.
Investor Korea Selatan termasuk yang aktif melakukan penanaman modal di
Indonesia. Dari data BKPM, realisasi investasi yang masuk dari Korea Selatan
tahun lalu mencapai US$ 1,2 miliar tumbuh sebesar 7,6% dari periode yang sama
tahun sebelumnya. Sejak 2010-2015 nilai investasi yang masuk dari Korea Selatan
mencapai angka US$ 8 miliar. Dalam periode tersebut, sektor yang masuk
didominasi oleh sektor industri logam mencapai 45%.
Selain Korea Selatan yang berminat untuk melakukan investasi di Indonesia,
investor dari negeri Paman Sam atau
Amerika Serikat (AS) berminat untuk berinvestasi di ekonomi kreatif, ruang
pendingin (cold storage) dan pelayanan jasa kesehatan. Minat investasi yang
masuk dari ketiga sektor tersebut tercatat mencapai 20 juta (atau setara dengan
Rp 278 miliar: US$ 1=Rp 13.900). Untuk sektor ekonomi kreatif mereka menyatakan
minatnya untuk membangun studio animasi di Indonesia. Mereka mempertimbangkan
memiliki mitra lokal di Batam, Bandung dan Jogja. Tentunya hal ini menjadi
berita yang menggembirakan bagi pelaku bisnis industri kreatif, seperti
animator Indonesia yang dapat menimba ilmu dengan transfer teknologi dan
pengetahuan. Semoga ini dapat memajukan bisnis kreatif animasi di Indonesia.
Selain ekonomi kreatif, dua sektor lainnya yang juga diminati oleh investor
Amerika Serikat adalah "cold storage" dengan nilai investasi 15 juta
dolar AS dan dari sektor pelayanan kesehatan dengan nilai investasi 5 juta
dolar AS. Untuk 'cold storage', tahap pertama yang akan dibangun adalah di
Sumbawa. Pabrik pengolahan ini nantinya akan mengolah hasil laut sebelum
dipasarkan secara ritel di AS. Setelah Sumbawa mereka akan membangun di Alor,
Seram dan dan Sorong. Sementara untuk jasa pelayanan kesehatan, perusahaan AS
tersebut akan membuka jasa kesehatan khususnya pelayanan penurunan berat badan.
untuk Lokasi yang menjadi alternatif untuk lokasi adalah Lombok (NTB) dan
Bintan (Kepulauan Riau).
Dengan banyaknya aliran dana
yang masuk ke Indonesia untuk investasi dapat membawa perkembangan dan
pertumbuhan ekonomi di daerah tujuan investasi. Seperti halnya jasa pelayanan
kesehatan yang difokuskan di bangun di luar Jawa, hal ini tentunya dapat
memberikan pemerataan di sektor kesehatan dimana untuk wilayah di luar Jawa
masih sangat terbatas dalam pelayanan kesehatan. Dengan giatnya pembangunan di
luar pulau Jawa di harapkan terjadi pertumbuhan ekonomi dan mengurangi minat
masyarakat di luar pulau Jawa untuk hijrah ke pulau Jawa. Pembangunan di
wilayah luar pulau Jawa akan membuka lapangan pekerjaan baru dan diharapkan
dapat menampung angkatan kerja di wilayah tersebut. Dukung terus program dan
kebijakan pemerintah dalam percepatan pertumbuhan ekonomi.
Labels:
catatan ringan
Thanks for reading Minat Investasi di Indonesia Cukup Tinggi. Please share...!
0 Comment for "Minat Investasi di Indonesia Cukup Tinggi"