Posted by
CHAQIAL on
Sunday, April 2, 2017
 |
Ikustrasi: bbc.uk |
Memiliki sebuah bisnis yang dapat bertahan lama
merupakan dambaan setiap pemilik usaha. Dalam hal mempertahankan sebuah bisnis
untuk tetap berkibar dan eksis dalam waktu lama adalah sebuah perjuangan yang
sangat berat. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, yang muncul bukan
saja dari wilayah lokal namun dengan era keterbukaan seperti ini bsinis dari
luar pun bermunculan dan menambah ketatnya persaingan. Sebuah kompetisi itu
sangat penting dan akan menjadi stimulus bagi setiap pebisnis untuk selalu memberikan
yang terbaik dari yang mereka miliki untuk tetap mendapatkan tempat di hati
pelanggan atau customer-nya.
Sebuah kedai kopi yang bernama Aljazair coffee yang
terletak di jantung kota London, membuktikan bagaimana mereka dapat bertahan di
era multi kompetisi sekarang ini. Kedai kopi yang didirikan pada tahun 1887 ini
hingga saat ini masih tetap eksis dan mendapatkan tempat yang luar biasa di
hati pelanggan mereka. Hampir satu setengah abad usaha keluarga itu telah
menjadi sahabat setia bagi penggemar kopi di kota London dan sekitarnya. Kini,
usaha keluarga itu di kendalikan oleh generasi ketiga keluarga Crocetta, yaitu
Marissa Crocetta.
Salah satu kehebatan dari Aljazair coffee ini,
mereka tidak melakukan kampenya iklan secara jor-joran, bagi mereka dengan
memberikan pelayanan terbaik dan memiliki nilai untuk pelanggannya merupakan
hal yang harus dilakukan. Cara seperti itu benar-benar ampuh untuk
mempertahankan customer juga membuat mereka kembali, bahkan membawa customer
baru untuk mereka. Dari segi harga mereka menawarkan £ 1,20
untuk secangkir cappuccino dan itu merupakan harga termurah yang dapat Anda temukan di kota London.
Toko juga menjual
sekitar 80 jenis kopi yang berasal dari broker yang berbasis di London dengan
biji kopi berasal dari daerah penanaman kopi di seluruh dunia, termasuk
Ethiopia, Kolombia dan Queensland, Australia.
Jenis kopi yang paling
populer di kedai ini adalah mix espresso, berupa campuran biji kopi dari Brasil dengan Afrika. Setiap minggu
mereka dapat menjual setengah ton untuk jenis kopi mix espresso ini. Nama
Aljazair Coffee ini adalah “brand” yang diberikan oleh pemiliknya yaitu Hasan
Crocetta yang berasal dari Aljazair, di karenakan negara Aljazair tidak
menghasilkan kopi. Hasan berharap harumnya kopi dari kedai “Aljazair Coffee”
sampai ke tanah leluhurnya.
Menurut
data dari Allegra World Coffee Portal tahun 2015, di Inggris terdapat 18.832 outlet kedai kopi dengan omset £ 7.2bn
dan sektor ini ini telah mengungguli seluruh sektor ritel dengan pertumbuhan
penjualan sebesar 10,7%. Aljazair Coffee merupakan kedai kopi tertua di Inggris
yang masih bertahan hingga saat ini. Hal ini merupakan menjadi daya tarik
tersendiri bagi setiap pelanggannya dan tentunya wisatawan yang berkunjung ke
London.
Yang membuat kedai Aljazair
coffee tetap bertahan hingga saat ini adalah, bagaimana mereka memegang teguh
prinsip membuat ”mereka kembali” dan mendatangkan customer baru kepada mereka.
Dengan memberikan pelayanan yang terbaik, harga yang ramah, dan kualitas produk
yang tetap dijaga hingga rasa dan aromanya tetap sama dari waktu ke waktu dan
menjadi ciri yang khas. Selain itu mereka menjaga hubungan selalu baik dengan
pemasok karena pemasok juga memiliki peran penting dalam memberikan kualitas
yang terbaik bagi bahan dasar penjualan mereka yaitu kopi yang berkualitas
terbaik. Sangat tidak mudah mempertahankan reputasi hingga 130 tahun lamanya,
apalagi dengan banyaknya pesaing di arena ini tentunya mengharuskan mereka
tetap siaga dan selalu menjaga wilayah bisnisnya. Tak penting seberapa besar
Anda berkampanye dengan biaya yang fantastis, tetapi jika Anda tidak dapat
menjaga tim Anda untuk memberikan nilai terbaik bagi customer maka sia-sia apa
yang sudah Anda lakukan, itulah yang dikatakan oleh Marissa Crocetta dari harumnya
kopi seratus tahun Aljazair Coffee. ( AR.Rahadian)
Sumber Tulisan: BBC.uk
Labels:
inspirasi
Thanks for reading Kopi Seratus Tahun Yang Fenomenal . Please share...!
0 Comment for "Kopi Seratus Tahun Yang Fenomenal "