Selama orang masih
doyan makan maka tak akan kehilangan pangsa pasar bagi bisnis kuliner. Perkara
“makan” sampai saat ini masih menjadi pasar bisnis yang menjanjikan walau telah
banyak bertebaran ragam dan jenis olahan makanan.
Salah satunya olahan
berbahan dasar daging ayam hingga saat ini masih memberikan peluang yang tiada
habisnya. Bisnis ayam goreng cepat saji lokal terus bertumbuh, ditambah
kegemaran masyarakat Indonesia pada ayam goreng cepat saji dan tentunya
disokong pula dengan harganya yang cukup ramah di kantong klop banget menu ini
menjadi menu favorit.
Melihat
momentum seperti itulah, Dede Ardi Saputra mendirikan Alif Fried Chicken.
Membuka usaha ayam goreng krispi di Semarang pada Mei 2014,
Dede berani menawarkan kemitraannya pada tahun ini. Ia ingin membuktikan usahanya
bisa berjalan lancar sembari mempopulerkan tagline jagonya crispy.
Mitra yang bergabung hingga saat ini belum ada. Namun, dia sudah mengelola
dua gerai pusat di Semarang. Jika ingin bermitra, Dede menawarkan paket investasi senilai Rp 7,5 juta.
Mitra akan mendapat
gerobak, peralatan usaha, starterpack (business preview, panduan memulai usaha,
CD, serti帏kat), bahan
baku, dan daftar harga.
Kerjasama kemitraan
berlangsung selama lima
tahun. Setelah itu, mitra membayar
paket kemitraan dengan nilai di awal dan wajib berbelanja bahan baku. Mitra
juga harus membeli
seragam, dus dan lainnya ke pusat. Namun, pusat tak mengutip franchise fee maupun royalty
fee.
Menurut Dede, keunikan Alif Fried Chicken
terletak pada resep orisinil dengan
12 bumbu rahasia yang cukup merasap,
tekstur gorengan yang krispi dan harga yang terjangkau.
Alif Fried Chicken
menjajakan beberapa menu ayam, yaitu Chicken
Original yang dibanderol dengan harga Rp 5.000, Chicken Bento senilai
Rp 7.000, dan Chicken
Caramel seharga
Rp 7.000. Dede menargetkan mitra menjual
100 potong per hari.
Dengan begitu mitra akan meraup omzet Rp 500.000
hingga
Rp 700.000 per hari atau Rp 15 juta
per bulan. Setelah dikurangi biaya pembelian bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya,
mitra akan mendapat
laba bersih 30% dari omzet per bulan. Dari situ balik modal selama
delapan bulan sampai satu tahun.
Supaya target terpenuhi, Dede menyarankan mitra untuk membuka
usaha di area depan minimarket, kantin dan pusat jajanan. Kebutuhan ruangan 3x3 m2, dibantu satu pegawai. Dede berencana menggandeng 10
mitra tahun ini. (AR.Rahadian)
Sumber: majalah peluang usaha
Labels:
peluang usaha
Thanks for reading Bisnis Ayam Krispi Masih Menggoda. Please share...!
0 Comment for "Bisnis Ayam Krispi Masih Menggoda"