![]() |
sumber: google.com |
Anda pernah disakiti oleh
seseorang atau di fitnah oleh orang lain? pastinya setiap orang pernah
mengalami akan hal seperti itu. Sungguh menyakitkan rasanya! Dan rasa dendam
hadir dalam hati serta pikiran kita. Mata dibalas mata kedengarannya memang
adil, tetapi akan membuat semua orang menjadi buta!setimpalkah? Dalam beberapa
kasus hal itu mungkin setimpal, sehingga kesalahan itu tidak diulang kembali.
Seseorang dapat memberikan penilaian setelah berpikir. Namun, ia juga harus
dapat melupakan, ingatan yang tajam memang sangat bagus, tapi lupakan juga
sangat bagus dan lebih baik lagi.
Anda tentunya pernah
mendengar kisah tentang Yusuf yang dianiaya oleh saudaranya sendiri, dibuang
dan dijadikan sebagai budak. Apa yang dilakukan olehnya? Tidak ada sedikit pun
ia memiliki rasa dendam, tetapi ia memaafkan perbuatan saudara-saudaranya dan
tak membalas semua perbuatan mereka. Bahkan bukan itu saja ia juga harus
mendekam di penjara bukan karena perbuatan buruknya, sekali hasil olah fitnah!
Ia tetap menikmati jalan kehidupan yang harus dijalani, sebuah contoh
pengendalian diri dan kehidupan yang luar biasa! Kemenangan dan kebahagiaan
akhirnya akan diperoleh dengan selalu bersikap positif.
Dalam beberapa hal,
balas dendam mungkin perlu, tetapi sebaiknya hanya dilakukan pada kasus yang
sangat khusus. Kita harus dapat melihat tujuan di balik tindakan. Balas dendam
ibarat Anda menggigit seeekor anjing karena anjing itu menggigit Anda. Anda
harus melupakannya, untuk memastikan bahwa Anda tidak akan digigit lagi.
Alih-alih balas menggigit, lebih baik belajar dari insiden itu.
Memaafkan amat mudah
dikatakan tetapi sulit untuk dilakukan, hal seperti itu pernah saya alami.
Bukan sekali dua kali saja mengalami hinaan, cercaan, dan fitnah, hingga pernah
saya kehilangan kepercayaan dari rekan dan sahabat bukan oleh karena perbuatan
saya. Saya sampai di katakan orang yang memiliki watak tidak dapat dipercaya!
Sungguh sakit rasanya, saya simpan kejadian itu dalam pikiran dan apa yang
terjadi? Saya menjadi tidak bahagia, saya memilih sikap untuk memaafkan demi
kebahagian dan kehidupan saya.
Orang lain mungkin
tidak mau memaafkan Anda, lalu mengapa Anda harus memaafkan mereka? Pertanyaan
yang bagus! Kalau Anda ingin ikut-ikutan terbakar, bagus, teruskan saja! Kalau
saya, seperti yang saya katakan, saya hanya ingin bahagia dan karenanya tidak
mau terbakar oleh pikiran bodoh saya sendiri.
Jika Anda tidak
bersedia memaafkan teman Anda, kelak akan tiba suatu hari di mana Anda tidak
lagi memiliki teman. Jika Anda seorang pebisnis, kelak tidak ada lagi costumer.
Orang-orang yang memiliki sifat pendendam hidupnya tidak akan pernah merasa
nyaman, kelak penyakit akan menggerogoti hiudpnya. Mereka terus mengingat
kesalahan orang lain pada mereka, sebagian bahkan ada yang tidak bersedia
memaafkan dan melupakan kesalahan orangtua mereka. Dan sebagian orangtua yang
tidak mau memaafkan kesalahan anak mereka. Saya pernah melihat kejadian dimana
ada sepasang orangtua yang tidak bersedia memaafkan dan melupakan putra mereka
yang menikah tanpa mendengarkan keinginan mereka.
Labels:
edukasi
Thanks for reading MEMAAFKAN MEMBAWA KEBAHAGIAAN. Please share...!
0 Comment for "MEMAAFKAN MEMBAWA KEBAHAGIAAN"