Pada
usaha budidaya bebek pedaging diperlukan persyaratan dalam menentukan letak
lokasi. Untuk usaha skala kecil dengan skala menengah atau besar tentunya akan
berbeda persyaratannya.
Pada
umumnya lokasi yang baik harus jauh dari pemukiman penduduk, terdapat sumber
air yang memenuhi persyaratan baku mutu air untuk usaha ternak, jalan masuk,
dan juga mudah pengawasan untuk keamanan.
Selain
itu untuk usaha komersial skala menengah dan besar harus menyesuaikan dengan
RUTR (Rencana Umum Tata Ruang), dan letak serta ketinggian lokasi dengan
wilayah sekitarnya harus memperhatikan lingkungan dan topografinya.
Bangunan
Kandang
Bangunan
kandang dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu ; bangunan untuk bebek
DOD/starter, kandang pembesaran, kandang isolasi (bebek sakit), tempat
pembakaran bebek mati, gudang pakan, peralatan dan obat.
Konstruksi
bangunan dapat dibuat dari bahan yang ekonomis, kuat, mudah dibersihkan dan
ternak terhindar dari kecelakaan.
Tata letak
bangunan untuk kantor, mess karyawan maupun kandang harus terpisah, dan untuk
kandang isolasi harus ditata supaya aliran air limbah tidak menimbulkan
pencemaran penyakit.
Kandang
Starter
DOD/bibit
bebek umur 1 – 4 minggu ditempatkan dalam kandang berbentuk Boks. Kandang jenis
ini dapat terbuat dari papan atau bambu dengan lantai dari kawat kasa atau dari
anyaman bambu dengan jarak anyaman 1-1,5 cm, sehingga pada jarak tersebut kaki
bebek tidak terperosok dan kotoran bebek langsung dapat jatuh kebawah. Masa
pemeliharaan yaitu antara 1 – 21 hari (1 – 3 minggu). Setiap 1 m2 kandang boks
akan mampu menampung DOD sebanyak 50 – 75 ekor ekor.
Kandang
Finisher
Kandang
untuk fase finisher menggunakan sistem ranch yaitu model kandang yang
sebagian diberi atap dan sebagian lagi dibiarkan terbuka dan hanya dibatasi
pagar sekelilingnya.
Sementara
ruang yang tertutup atap dengan ruang yang terbuka perlu diberi pagar pemisah
serta pintu yang dapat dibuka atau ditutup. Pada ruang yang tertutup atap
disekatsekat lagi, begitu juga pada ruang yang terbuka, hal ini dilakukan untuk
memisahkan bebek berdasarkan kelompok umur. Untuk finisher menggunakan tingkat
kepadatan kandang dapat memuat DOD sekitar 8– 12 ekor per meter.
Budidaya
bebek pedaging dapat dilakukan pemanenan tiap bulan yaitu dengan menggunakan
model kandang sistem estafet.
Jika
pemeliharaan satu siklus produksi sebanyak 12.000 ekor dengan pola panen 4.000
ekor tiap bulan, maka harus tersedia 4 unit kandang dengan selisih umur
bibit/DOD sekitar 1 bulan.
Kandang
yang kosong digunakan untuk mengistrirahatkan unit kandang yang terdiri dari 3
kandang yang selalu aktif digunakan, sehingga kandang yang kosong digunakan
dalam rangka pembersihan kandang secara bergantian.
Bangunan
dan Perlengkapan Lainnya
Gudang
sarana produksi peternakan
Kebutuhan
gudang sangat diperlukan dalam usaha budidaya bebek pedaging sebagaimana pada
usaha ternak lainnya, karena dipergunakan sebagai tempat untuk menyimpan bahan
baku pembantu seperti pakan ternak, obat-obatan dan peralatan produksi lainnya.
Perlengkapan
yang digunakan secara langsung
• Tempat
air minum
• Tempat
pakan ternak
• Ember
• Lampu
• Kabel
Listrik
• Sekop
pembersih kotoran
• Sapu lidi
Komoditas
Budidaya Bebek Pedaging
Bibit
Bebek/DOD
Pada
usaha budidaya pembesaran bebek jantan, bibit dapat disesuaikan dengan
keinginan Anda atau setelah Anda konsuktasikan dengan ahlinya untuk memilih
jenis varitas unggul yang mana. Adapun ciriciri umum DOD yang baik :
- DOD
jantan dicirikan pada kloaka ada organ kecil berbentuk jarum
- Berat
DOD minimal 40 gr/ekor
- Kondisi
DOD sehat dan terbebas dari penyakit unggas (a.I: Avian Influenza
Fowl Pox,
Avian Chlamydiasis Salmonellosis (S. pullorum;
S, enteridis),
Aspergilosis
Cocidiosis) dan penyakit unggas lainnya yang
ditetapkan.
- Tidak
cacat fisik atau terluka.
Untuk
pengadaan DOD pengusaha pembesaran membeli kepada usaha penetasan bebek. DOD
dibeli oleh peternak ketika berumur 3 – 7 hari (rata-rata 1 minggu) dan
dibudidayakan dengan cara digemukan (fatting) selama 2,5 – 3 bulan (60
-75 hari).
ASPEK
TEKNIS PRODUKSI
Pakan
Ternak
Pakan
yang dibutuhkan untuk pembesaran bebek pedaging jantan berbeda pada setiap
fasenya.
Pakan
buatan pabrik belum ada yang khusus untuk bebek pedaging, sehingga menggunakan
pakan untuk ayam broiler dengan standar mutu pakan yaitu SNI 01-3908-2006.
Pada fase
Starter, jenis pakannya menggunakan BR-1 yaitu untuk umur bebek 1 –21
hari. Pertumbuhan maksimal pada fase starter, perlu ditunjang dengan
pemberian pakan yang mengandung protein tinggi, yaitu berkisar antara 20-25%.
Sedangkan
pada fase finisher umur 21 – 90 hari menggunakan konsentrat untuk ayam
broiler finisher dengan cara dicampur bekatul dan pakan tambahan lainnya. Kadar
protein yang dibutuhkan antara 16- 22% dan energi metabolisme sekitar 2900-3000
kkal/kg.
Pemberian
pakan setiap harinya didasarkan pada kondisi pertumbuhan bobot bebek, pada fase
starter diperkirakan 3 gram sampai 23 gram per ekor per hari dan pada
fase finisher diperkirakan 24 gram sampai dengan 73 gram per ekor per
hari.
Usahakan
pada masa finisher ini bebek diberikan juga pakan hijaun berupa daun-daun hijau
yang dapat diperoleh daro sisa potongan sayur di pasar atau diberikan eceng
gondok.
Obat-Obatan
Kebutuhan
obat-obatan selama pemeliharaan pembesaran bebek pedaging yaitu dari fase
starter sampai ke fase finisher (12 minggu) adalah sekitar 1 % dari total modal
kerja. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan tindakan pengamanan penyakit
yaitu :
•
Memproteksi lokasi agar tidak mudah dimasuki binatang lainnya;
•
Melakukan disinfektan kandang dan peralatan;
•
Melakukan pembersihan terhadap kandang yang habis dikosongkan maupun sebelum
dimasukkan ternak baru ke dalamnya;
• Menjaga
kebersihan dan sanitasi seluruh komplek lokasi peternakan;
•
Mempunyai sistem penghapus hama yang baik bagi lalu lintas kendaraan,
orang dan
peralatan yang keluar masuk komplek peternakan maupun pintu masuk kandang,
gudang pakan dll;
•
Menyarankan karyawan untuk menggunakan pakaian kerja dan tidak
melakukan
perbuatan yang dapat menimbulkan penularan penyakit dari satu kelompok ke
kelompok lain;
• Tidak
memperkenankan setiap orang keluar masuk komplek perkandangan
yang
memungkinkan penularan suatu penyakit;
• Tidak
memperbolehkan bebek yang menderita penyakit menular atau bangkai bebek,
peralatan dari bahan yang berasal dari kandang yang bersangkutan tidak
diperbolehkan dibawa keluar komplek peternakan melainkan harus segera
dimusnahkan dengan cara dibakar atau dikubur;
•
Melakukan tindakan pencegahan (vaksinasi)
•
Melaporkan segera terhadap setiap terjadi kasus penyakit terutama yang dianggap/diduga
penyakit menular kepada Instansi/Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan
Kesehatan Hewan;
• Membantu
Pemerintah dalam usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
ASPEK
TEKNIS PRODUKSI20
Tenaga
Kerja
Tenaga
kerja merupakan faktor yang penting dalam usaha budidaya pembesaran bebek
pedaging, karena keberhasilan usaha pembesaran bebek pedaging membutuhkan
tenaga kerja yang memiliki ketrampilan khusus beternak unggas dan perhatian
penuh terutama pada saat fase starter.
Tenaga
kerja laki-laki maupun perempuan umumnya mampu mengerjakan tahap-tahap fase
budidaya. Pada tahap pertama ditentukan standar pemeliharaan yang meliputi
empat kompetensi dengan durasi waktu per minggu, kemudian dibagi per hari,
sehingga dengan demikian pada saat bebek selesai panen sudah dapat diketahui
apakah hasil yang dicapai dibawah atau diatas standar yang telah dibuat.
Teknologi
Usaha
budidaya pembesaran bebek pedaging jantan menggunakan teknologi sederhana
karena dalam proses budidayanya belum menggunakan peralatan yang canggih.
Budidaya pembesaran bebek pedaging ini menggunakan peralatan yang dapat
diperoleh dengan mudah dan tersedia di sekitar wilayah setempat.
Proses
dan Metode Produksi
Proses
produksi pembesaran bebek pedaging jantan dibagi menjadi dua tahap atau fase.
Pertama, fase starter yaitu pembesaran bebek padaging jantan dari umur 1
– 21 hari dan kedua yaitu fase finisher yaitu proses pembesaran bebek pedaging
jantan dari umur 22 – 90 hari.
Laju
pertumbuhan optimal bebek pedaging jantan merupakan salah satu jaminan dalam
mendapatkan bebek pedaging jantan yang baik, sebab bebek akan menjadi cepat
gemuk dan berat tubuhnya meningkat. Semakin cepat pertumbuhan bebek, semakin
cepat pula bebek pedaging jantan dapat dipanen, sehingga siklus pemeliharaan bebek
pedaging dapat diperpendek.
Jumlah,
Jenis dan Mutu Produksi
Produksi
bebek pedaging finisher atau siap potong yang dihasilkan dari proses budidaya
sangat tergantung dari proses tatalaksana yang baik, mulai dari pemilihan bibit
bebek, kualitas pakan, penanganan penyakit. Setiap berat ratarata bebek starter
40 gr/ekor, maka pada saat finisher atau pemanenan hasil akan diperoleh berat
rata-rata 1.4 kg/ekor (1400 gr/ekor).
Kendala
Produksi
Kendala
yang mungkin timbul dalam usaha budidaya bebek pedaging jantan adalah
ketersediaan DOD jantan yang masih terbatas. Pada saat ini pengusaha penetasan
masih fokus pada DOD betina untuk menghasilkan bebek petelur, sehingga DOD
jantan hanya merupakan hasil sampingan dari usaha tersebut.
Selain
itu menjelang 3 bulan dari hari raya idul fitri biasanya stok bibit juga agak susah
didapat, karena banyak peternak yang tidak biasa membesarkan bebek pedaging
jantan ikut serta untuk meraih untung besar.
Komoditas
Budid
Faktor
lain yang dapat menimbulkan kendala adalah pakan, karena saat ini belum ada pabrik khusus yang menghasilkan
pakan untuk bebek pedaging jantan. Untuk mengatasi hal tersebut kebutuhan pakan bebek
pedaging jantan menggunakan pakan untuk pembesaran ayam pedaging (broiler).
Selain
itu untuk pakan fase finisher,
disamping menggunakan pakan ayam broiler berupa konsentrat, menggunakan pula
bekatul, dimana ketersediaan bekatul tergantung kepada hasil pertanian padi. Jika
panen mengalami kegagalan maka ketersediaan bekatul akan berkurang.
Akibatnya
hal tersebut dapat memicu kenaikan harga bekatul dan juga kualitas bekatul kurang bisa diharapkan, karena
ada sebagian oknum yang memanfaatkan kondisi tersebut dengan menurunkan
kualitas yaitu mencampur bahan lain pada bekatul untuk mendapatkan keuntungan
sesaat.
Sumber: Ranto & Maloedyn Sitanggang,
”Panduan Lengkap Beternak Itik” Agromedia, Jakarta 2005, ”Itik Pedaging
Berprospek Cerah” Majalah Ayam dan Telur
Labels:
peluang usaha
Thanks for reading Aspek Teknik Budidaya Itik Pedaging . Please share...!
0 Comment for "Aspek Teknik Budidaya Itik Pedaging "