CHAQIAL

Kumpulan Tulisan Ringan, Sahabat Saat Santai

Korupsi Membunuh Rakyat Secara Perlahan

sumber: google.com
Melihat apa yang terjadi saat ini dimana kasus korupsi terbesar nilainya yang sekitar 2,3 trilyun rupiah sungguh angka yang luarbiasa besar. Jikalau di belikan martabak dapat berapa loyang yah? Merinding mendengar berita tersebut, bagaimana tidak yang melakukannya juga orang-orang ‘pintar’ dan terhormat yang hampir semuanya berwajah bagaikan ‘Malaikat’ tetapi berhati ‘Iblis’. Moral mereka sudah mati, nurani mereka telah hilang dan rasa malu mereka telah ter-amputasi. Belum rampung persoalan korupsi yang melibatkan ‘orang-orang terhormat’ di perkarakan dan selesai di adili sudah ada lagi kasus yang baru.

Fakta ini juga menandakan demikian akut dan kronisnya penyakit korupsi yang melanda bangsa ini, pejabat-pejabat publik yang seharusnya memberikan keteladanan justru menjadi bagian tumbuh suburnya budaya korupsi. Republik ini telah kehilangan keteladanan, keadaban berbangsa kian keropos, menjadi penting untuk kembali membaca sejarah para Founding fathers yang bersikap selayaknya negarawan, penuh integritas dan sepenuhnya mengabdikan diri bagi kemajuan bangsa serta kemakmuran rakyat.

Apa yang harus dilakukan agar korupsi benar-benar hilang dari bumi Indonesia? Atau setidaknya para ‘koruptor’ yang baru ‘niat’ mau korup jadi jera dan membatalkan ‘niat busuk-nya’. Dengan hukuman mati? Gantung atau tembak? Atau ditambah hukuman sosial, seperti yang terjadi negara China. Tapi hukuman tidak serta merta membuat para pelaku jera, yang terjadi di kita malah semakin ‘berjamaah’ korupsinya. Modusnya juga sudah semakin ‘canggih’, para ‘tikus’ itu mencari jalan untuk dapat berbuat korupsi.


Metode melalui ‘pengaturan’ proyek ini yang kerap dilakukan, kok bisa yah? Padahal proyek dilakukan dengan elektronik melalui LPSE yang secara teori ini trasnparan karena secara terbuka dapat di akses umum dan dapat dipantau perjalanannya. Tapi jangan salah metode lelang secara elektronik ini juga dapat direkayasa dan pemenang tender dapat ditentukan. Tentunya dengan cara berjama’ah mereka melakukan hal tersebut. Sungguh ironi memang ‘uang rakyat’ dirampok oleh para pemimpinnya sendiri, tidakkah mereka berpikir apa yang mereka lakukan dapat membunuh rakyat secara perlahan. (AR. Rahadian)
Labels: catatan ringan

Thanks for reading Korupsi Membunuh Rakyat Secara Perlahan. Please share...!

0 Comment for "Korupsi Membunuh Rakyat Secara Perlahan"

Back To Top