CHAQIAL

Kumpulan Tulisan Ringan, Sahabat Saat Santai

Memasarkan Produk Kerajinan Kokedama

Ilustrasi & poin : kontan.com
Saat Anda masih kanak-kanak tentu tidak pernah lepas dengan mainan, adanya bermain mobil-mobilan dari bahan kayu, plastik dan besi. Sebagian asyik dengan boneka bulu, plastik dan juga ada yang terbuat dari kayu. Masa yang penuh bahagia dan sulit untuk dilupakan.

Boneka merupakan produk dari hasil kreativitas, penuh imajinasi dan salah satu karya yang menganggumkan. Produk boneka yang diproses dengan keahlian tangan akhir-akhir ini banyak diminati dan diburu pencinta karya kreativitas.  Salahsatunya kokedama, produk kreativitas dari seni tradisional Jepang yang berupa boneka dengan model yang lucu-lucu.

Namun di Indonesia untuk memasarkan produk kreativitas seperti kerajinan kokedama bisa dibilang gampang-gampang susah. Anda kudu jeli menangkap potensi pasar sekaligus mempertahankannya. Kokedama merupakan seni tradisional asal Negeri Matahari Terbit, Jepang. Kokedama biasa disebut juga dengan bola lumut Jepang.

Untuk itu, menjaga kualitas menjadi kunci dalam menaklukkan pasar. Pasalnya efek kepuasan pelanggan bisa mengantarkan Anda kepada pelanggan baru lainnya. Maklum, produk kokedama seperti boneka lumut atau bola lumut bisa bertahan paling lama dua tahun.

Selama ini kokedema baru dipasarkan untuk even-even tertentu saja untuk suvenir pernikahan dan even khusus lainnya, seperti acara pameran ataupun aniversary sebuah perusahaan. Belum menyentuh ke level pasar secara umum, mungkin karena kerajinan kokedama belum begitu familiar bagi masyarakat Indonesia. Padahal di negerasalnya yakni Jepang, kerajinan lumut ini sempat booming.

Apa yang harus dilakukan agar dapat memasarkan produk dan bertahan di bisnis ini.
Dikutip dari kontan.com, Dwi Susatio, Owner Araind-Indonesia Ornamental Plants mengatakan  pebisnis harus melakukan diferensiasi produk.  Yang memang menjadi salah satu kunci keberhasilan usaha penjualan produk yang masuk dalam kategori slow moving seperti ini.

Sementara itu, Konsultan Bisnis Proverb Consulting Erwin Halim
menyarankan, produsen harus piawai menjaga dan menghidupkan kembali
momentum pasarnya.  Para produsen kerajinan lumut bisa menjaga momentum pasar dengan terus melahirkan produk yang unik dan berbeda pada setiap
kesempatannya. Misalnya, ketika ada acara atau tanggal perayaan tertentu
produsen sigap menghadirkan kreasi yang sesuai dengan tema-tema tersebut. Seperti Hari Valentine, Hari Ibu, Hari Kartini dan lain sebagainya.


Diferensiasi juga tak hanya soal penciptaan produk, tapi juga layanan. Dengan memberikan layanan customer yang baik maka akan memberikan nilai pada usaha yang akhirnya dapat mendatangkan pelanggan baru.



Labels: ulasan

Thanks for reading Memasarkan Produk Kerajinan Kokedama. Please share...!

0 Comment for "Memasarkan Produk Kerajinan Kokedama"

Back To Top